Liburan Tahun Baru
Setelah penjualan buku antologi fantasi kelas
7 dan bagi rapot semester 1, saya pulang kerumah dengan bahagia. Nilai rapot
saya tidak ada yang di bawah KKM, kebanyak penilaian mendapat B. Saya mendapat
ranking 20 di kelas, memang tidak terlalu bagus, tapi masih worth it.
Aku dapat bermain tablet dengan tenang lagi, terlebih lagi keesokan harinya
saya dan keluarga saya akan pergi ke Singapura bersama-sama. Pengalaman
tersebut adalah pertama kalinya kami sekeluarga ke luar negri dan pertama
kalinya saya ke luar negri.
Aight, tanggal 23 Desember hari
Sabtu jam 4 kami berangkat naik mobil pribadi. Kami sholat subuh di Bandara
Soekarno Hatta. Kami akan menaiki pesawat Singapore Airline. Yeah,
pesawatnya lepas landas jam 6. Lama perjalanan sekitar satu setengah jam. Yang
paling enak, saya bisa melihat pemandangan karena saya duduk dekat jendela.
Sesampainya di Singapura, kita melakukan imigrasi.
Saya jujur saja seperti di dunia lain saat pertama kalinya ke luar negri
seperti Singapura, semuanya sangat tertib dan bersih. Jauh seperti Indonesia. Ya
bukan berati saya mengangap Indonesia itu tidak bagus. Lalu, orang yang berusia
lanjut tetap bekerja karena biaya hidup disana mahal.
Papa saya menyewa jasa tour guide
dan supir. Tour guidenya orang Indonesia dan supirnya Cina-Malaysia. Kita
menaiki van VIP yang lumayan mewah dimata saya.
Yang tidak enak yaitu tidak mudah akses
internet tanpa Wi-Fi karena di luar jangkauan. Ada lagi yang aneh, waktu
Singapura lebih cepat satu jam dari Jakarta, padahal Singapura sedikit lebih ke
barat dari Jakarta. Ya, saya tahu itu kebijakan suatu negara membuat batas
waktu Negara.
Setelah dua puluh menit menikmati pemandangan
simple, kami sampai di tempat yang menjadi lambing Singapura, yaitu Patung
Merlion atau, patung singa putih yang banayak orang ketahui. Danau di
sekitarnya benar-benar bersih karena orang-orang takut dihukum jika mereka
membuang sampah sembarangan. Mereka akan didenda mahal atau bisa saja disidang.
Dampak negative lainnya juga bisa merusak pemandangan. Dan masih banyak lagi
peraturan yang ketat di negara singa ini.
Tempat selanjutnya ada Garden by The Bay.
Tempat iconic Singapura nomor dua. Tempat wisata ini penuh dengan
seribu lebih jenis tanaman dan pohon-pohon. Ada beberapa cerobong asap tingi
yang dihiasi lampu-lampu yang akan menyala saat malam hari dan juga dengan
tanaman merambat. Saat jalan lebih dalam, ada dua greenhouse yang
berisi hutan kecil buatan serta air terjun buata. Saat masuk ke dalam, udara
menjadi dingin karena suhu dapat diatur kalau indoor.
Kami mencari makan siang di Bugis Town. Kata
tour guide, dulu ada konflik antar suku yang desa masing-masing tidak
berjauhan. Ada Desa Bugis, Desa Cina dan Desa India. Sekarang mereka menjadi
daerah pasar dan tempat kuliner. Setelah makan, kami belanja souvenir dan
makanan ringan seperti coklat. Coklat disana sangat banyak dan murah dalam mata
uang dollar.
Kami jalan-jalan ke Orchard Street dan
memasuki mall. Belanja sepatu sandal untuk saya
karena saya kesakitan saat berjalan dengan sepetu yang baru dibeli malam
sebelum ke Singapura. Di Orchard Street kami membali es krim Orchard yang
terkenal. Harga lebih murah di Singapura dan rasanya lebih enak.
Kami check-in di Hotel Furama City
dan makan malam di kamar hotel sekeluarga. Karena bosan, kami sekeluarga
berjalan ke China Town tanpa tour guide, hanya untuk menikmati malam
sendiri.
Keesokannya, kami ke Sentosa Universal Studio
hampir seharian. Terlalu banyak hal luar bisa dan menakjubkan yang kami lewati.
Mulai dari atraksi dan penampilan orang-orang menari dan menyanyi.
Saat jam 7, kami sampai di Marina Bay, alias
gedung mall dengan bentuk kapal diatasnya. Kami menaiki sampai atas dan melihat
pemangdangan yang cantik. Kami bisa melihat Garden by The Bay yang sangat
terang dan warna warni dari atas. Kami turun ke lantai dasar dan melihat dari
luar ada lubang besar yang ditutupi kaca tebal berbentuk setengah lingakaran
dengan lubang di tengahnya. Dari lantai basement, kami menaiki sampan di sungai
kecil indoor dan bisa melihat lubang kaca tersebut. Tetapi, ada air yang datang
dari atas sehngga terlihat seperti air terjun. Sampan kami melilingi air yang
mengalir deras dari lubang kaca.
Ada sebuah stasiun di Marina Bay, dan kami
menaiki monorel tercepat sepeti di Jepang. Disana saya belajar bagai mana
menggunakan kartu sebagai tiket maik monorel. Pemberhentian kami sampai di
China Town dan berjalan kaki untuk makan malam di rumah makan Malaysia. Llau
berjalan lagi kembali ke Hotel disaat-saat yang gerimis.
Kami ke bandara keesokan harinya untuk
kembali ke Jakarta. Tiga hari yang special di akhir tahun 2017.
Untuk malam pergantian tahunnya, kami hanya
di rumah bermain kembang api dan menonton kembang api yang sangat banyak di
luar rumah.
Sekian cerita liburan saya, semoga menarik
dan terima kasih sudah membaca.
bagus, maknyus, dan menarik
BalasHapussangat menarik
BalasHapushttps://osu.ppy.sh/u/Wyeee
Nice job my pren
BalasHapusggoooodd
BalasHapusnoice, my friend
BalasHapusceritanya lumayan
BalasHapuswow keren sekali
BalasHapusbagus dan menarik.
BalasHapusbagus
BalasHapusbagus banyak huruf
BalasHapuskeren ya ke singapura
BalasHapus